Suatu pagi di Istana Hutan Alam. Sebuah surat sampai pada Ratu Peri Naeko. "Oh, rupanya undangan ke pesta dansa istimewa untuk semua Raja dan Ratu Peri" kata Ratu Peri usai membaca.
Ketiga dayang Ratu peri berunding. "Kita harus membuat gaun istimewa ke pesta itu! Gaun yang dibuat dari kekayaan lingkungan Hutan Alam," usul Hena. Mereka bertiga langsung berpencar mencari bahan-bahan untuk membuat gaun istimewa Ratu Peri Naeko.
Rheny menuju tempat Pang si perawat Angsa dan menceritakan apa yang terjadi, "ini akan menghiasi gaun istimewa Ratu menjadi lebih indah" Pang menyerahkan bulu-bulu angsa yang mewah pada Rheny. "terima kasih Pang" kata Rheny.
Lheny menuju Peri Tabib dan menceritakan apa yang terjadi, "serat kapas dan benang sutera ini pasti bisa dijadikan bahan gaun yang lembut...," kata Peri Tabib. "Indah sekali...," pekik Lheny gembira.
Hena pun pergi ke tempat Piet si Tukang kerajinan kebetulan disitu ada Peri Indina, jadi Hena pun memberitahu apa yang terjadi. "Ini mutiara dari kalung-kalungku" kata Peri Indina. "kalau aku, gelang serta sabuk ini...," lanjut Piet. Rheny, Lheny, dan Hena menerima pemberian mereka dan semuanya senang.
Mereka bertiga berkumpul kembali di Istana Hutan Alam. "Bagus kita punya semua bahan yang dibutuhkan, Kita punya segulung serat kapas dan sepulung meter benang sutera" periksa Hena. "Bulu angsa dan yang lainnya dapat menjadi hiasan..." ujar Lheny.
Ketiga dayang Ratu Peri segera sibuk. "Ayo, kita ukur dan jahit semua bahan ini jadi gaun yang indah!" seru Hena, Rheny, dan Lheny kompak.
"Oh, tidak ada cukup serat kapas untuk membuat bagian lengan baju! Kita butuh dua gulungan lagi!" ada Rheny dengan panik. Hena dan Lheny pun ikut cemas. Tiba-tiba Hena memikirkan ide dan mengusulkannya pada kedua temannya. "kita ubah lagi modelnya, bahan yang banyak untuk bagian gaun yang panjang!" Mereka pun kembali sibuk bekerja.
Setelah selesai, "Ini gaun yang sangat indah! Terima kasih semuanya.." puji Ratu Peri Naeko. "pasti banyak yang akan terkagum-kagum di pesta nanti!" Ketiga dayang Ratu Peri saling memuji dengan bangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar