Texting
Pesan teks, atau SMS,
adalah tindakan menulis dan mengirim pesan elektronik, biasanya terdiri dari
karakter alfabetik dan numerik, antara dua atau lebih pengguna ponsel, tablet,
desktop / laptop, atau perangkat lain. Pesan teks dapat dikirim melalui
jaringan seluler, atau mungkin juga dikirim melalui koneksi Internet.
Istilah awalnya merujuk
pada pesan yang dikirim menggunakan Layanan Pesan Singkat (SMS). Ini telah
berkembang di luar teks alfanumerik untuk memasukkan pesan multimedia (dikenal sebagai
MMS) yang berisi gambar digital, video, dan konten suara, serta ideogram yang
dikenal sebagai emoji (wajah bahagia, wajah sedih, dan ikon lainnya).
Terlepas dari
berkurangnya kualitas penginderaan komunikasi teks, seharusnya tidak diremehkan
sebagai bentuk kuat dari ekspresi diri dan hubungan antarpribadi. E-mail,
obrolan, pesan instan, SMS, dan blog terus menjadi bentuk interaksi sosial yang
paling umum untuk alasan di luar kemudahan penggunaan dan biaya rendah
dibandingkan dengan alat multimedia. Menggambar pada kemampuan kognitif yang
berbeda dari berbicara dan mendengarkan, mengetik pikiran seseorang dan membaca
orang lain adalah cara unik untuk menghadirkan identitas seseorang, merasakan
identitas rekan online seseorang, dan menjalin hubungan. Hubungan e-mail secara
khusus telah berevolusi menjadi bentuk komunikasi yang sangat kompleks dan
berbasis teks - dengan obrolan atau hubungan IM yang mendekati kerumitan itu.
Effek
Bahasa
Tombol telepon kecil
dan kecepatan pertukaran pesan teks yang khas telah menyebabkan sejumlah
singkatan ejaan: seperti dalam frasa "txt msg", "u"
(singkatan untuk "Anda"), "HMU", atau penggunaan CamelCase,
seperti seperti dalam "ThisIsVeryLame". Untuk menghindari panjang
pesan yang lebih terbatas diperbolehkan ketika menggunakan huruf Cyrillic atau
Yunani, penutur bahasa yang ditulis dalam alfabet tersebut sering menggunakan
abjad Latin untuk bahasa mereka sendiri. Dalam bahasa tertentu yang menggunakan
tanda diakritik, seperti Polandia, teknologi SMS menciptakan varian bahasa
tertulis baru: karakter yang biasanya ditulis dengan tanda diakritik (misalnya,
ą, ę, ś, ż dalam bahasa Polandia) sekarang sedang ditulis tanpa mereka (sebagai
, e, s, z) untuk mengaktifkan menggunakan ponsel tanpa skrip Polandia atau
untuk menghemat ruang dalam pesan Unicode. Secara historis, bahasa ini
dikembangkan dari tulisan cepat yang digunakan dalam sistem papan buletin dan
kemudian di ruang obrolan Internet, di mana pengguna akan menyingkat beberapa
kata untuk memungkinkan respons diketik lebih cepat, meskipun jumlah waktu yang
dihemat sering tidak penting. Namun, ini menjadi lebih jelas dalam SMS, di mana
pengguna ponsel memiliki keyboard numerik (dengan ponsel yang lebih tua) atau
keyboard QWERTY kecil (untuk smartphone era 2010), sehingga diperlukan lebih
banyak upaya untuk mengetikkan setiap karakter, dan ada kadang-kadang membatasi
jumlah karakter yang dapat dikirim.
Perangkat lunak teks
prediktif, yang mencoba menebak kata (Tegic's T9 dan juga iTap) atau huruf
(LetterWise dari Eatoni) mengurangi kerja input yang memakan waktu. Ini membuat
singkatan tidak hanya kurang penting, tetapi lebih lambat untuk mengetik
daripada kata-kata biasa yang ada dalam kamus perangkat lunak. Namun, itu
membuat pesan lebih panjang, sering membutuhkan pesan teks untuk dikirim dalam
beberapa bagian dan, oleh karena itu, biaya lebih untuk dikirim. Penggunaan
pesan teks telah mengubah cara orang berbicara dan menulis esai, beberapa
percaya bahwa itu berbahaya. Anak-anak hari ini menerima ponsel pada usia semuda
delapan tahun; lebih dari 35 persen anak-anak di kelas dua dan tiga memiliki
telepon seluler mereka sendiri. Karena itu, bahasa SMS diintegrasikan ke dalam
cara berpikir para siswa dari usia yang lebih awal dari sebelumnya.
Texting bisa menjadi
alat komunikasi yang baik apabila maksud dari tulisan yang ditulis bisa
tersampaikan ke pembacanya. Namun terkadang pembaca salah mengartikan arti dari
tulisan tersebut dikarenakan pembaca tidak mendengar bagaimana tulisan itu bila
diucapkan oleh penulisnya. Pengartian (makna) dari kata-kata tulisan terkadang
susah dipahami dikarenakan pembaca kurang bisa menerka intonasi dan nada suara
penulis saat mengucapkan tulisan itu.
Pendapat
Anggota Kelompok
Anggi Prasetya N.
Texting adalah pembicaraan tidak langsung yang dilakukan melalui tulisan dengan
berbagai media. Texting sebenarnya
dapat diterapkan pada setiap bentuk komunikasi teks, misalnya email atau sms.
Namun, sekarang umumnya texting hanya berlaku untuk layanan pesan singkat
melalui telepon seluler. Texting beberapa
tahun lalu sempat menikmati pertumbuhan fenomenal, terutama di kalangan orang
muda. Beberapa fasilitas pelayanan mahasiswa juga berusaha memanfaatkan ini,
misalnya mengirimkan pemeberitahuan perpustakaan atau keterlambatan
pengembalian buku, lewat pesan teks kepada telepon seluler mahasiswa. Saat ini
texting banyak digunakan melalui media online sehingga tidak perlu lagi
memikirkan biaya yang dikeluarkan saat mengirim pesan dengan menyingkat
kata-kata.
Fathimah
Atiyyah Kautsari
Texting adalah tindakan untuk menulis dan mengirim
pesan secara elektronik dan digunakan untuk komunikasi sehari – hari. Pada
generasi jaman sekarang seseorang tidak bisa terlepas dari texting yang sudah
menjadi kegiatan sehari – hari untuk berkomunikasi dengan orang lain, entah
dalam mengkomunikasikan suatu hal yang penting seperti tugas dan pekerjaan
kantor atau sekedar bercanda gurau dengan teman. Namun saat ini orang lebih
memilih untuk berkomunikasi melalui texting dibandingkan dengan komunikasi
secara langsung, padahal komunikasi secara langsung adalah cara untuk menyingkirkan
kesalahpahaman yang sering terjadi jika seseorang berkomunikasi secara texting
atau tidak langsung. Texting bisa juga disebut dengan komunikasi tidak
langsung,dan hal ini sering kali mennyebabkan kesalahpahaman dan bahkan bisa
berujung dalam pertengkaran dikarenakan pada saat mengirim pesan atau texting
kita (pembaca) tidak dapat mengetahui kondisi fisik dan psikis penulis serta
tidak dapat menerka intonasi suara pada saat penulis mengirim pesan tersebut.
Meisita
Karima D.
Menurut
saya pribadi texting merupakan suatu
hal yang sudah menjadi kebiasaan dari semua orang, bahkan sudah menjadi
komunikasi yang rutin, mengapa dikatakan rutin, karena dengan via texting orang
lebih dipermudah untuk melakukan komunikasi entah itu memberikan informasi atau
sekedar berbasa basi tanpa harus menunggu bertemu dengan orang yang dituju,
jauh lebih canggih dibanding harus menunggu sampai bertemu dengan orang yang
dikehendaki, dari zaman berganti zaman texting mulai berkembang, dari yang
awalnya hanya bisa menulis huruf, akhirnya muncul fitur emoticon yang bisa
mengekspresikan kata kata yang ingin disampaikan, namun disamping kecanggihan dan kemudahan
yang diberikan, texting juga memiliki kekurangan, yaitu sering terjadinya
kesalah fahaman dalam memahami dan mengartikan kata-kata yang di berikan,
texting memang mempermudah dalam berkomunikasi namun texting tidak bisa
mengekspresikan keseluruhan apa yang kita rasakan pada orang lain, terkadang
karena menggunakan texting seorang yang memiliki pasangan terpicu untuk
bertengkar karena kesalah fahaman memahami arti dari pesan itu, maka dari itu
secanggih atau sebaik apapun teknologi, sosialisasi dan komunikasi secara
langsung tetap dan sangat dibutuhkan, teknologi hanya sekedar penunjang dalam
kehidupan manusia.
Sitti Srie Lathifa R.
Texting adalah
sebuah salah satu komunikasi yang berupa tulisan yang digunakan sejak zaman
dahulu hingga zaman modern saat ini. Saat zaman dahulu texting berupa surat yang sampai ke tempat tujuan lama dan menunggu
balasannya dengan jangka waktu yang lama (seperti seminggu, sebulan, dll),
zaman modern ini texting merupakan
surat instan (SMS, Whatsapp, Line, dll) di mana kita tidak perlu menunggu
balasannya terlalu lama. Dengan menunggunakan texting kita bisa menuliskan semua yang ingin kita sampaikan tanpa
dicelah oleh orang yang kita ajak komunikasi. Tetapi dalam texting kita kurang bisa menangkap maksud dari kata yang ditulis.
Seperti kata “Ok”, saat penulis membalasnya dengan perasaan gembira, tapi
pembaca mengira itu dibalas dengan perasaan bodo amat dan itu bisa menimbulkan
kesalah fahaman antara penulis dan pembacanya. Jadi, walaupun texting berguna
untuk komunikasi, tetapi komunikasi secara langsung sangat diperlukan untuk menghindari
kesalah fahaman.
Kesimpulan
Texting
adalah pembicaraan tidak langsung yang dilakukan melalui tulisan dengan
berbagai media dan dapat
mempermudah seseorang untuk berkomunikasi sehari – hari, namun terkadang
pembaca salah mengartikan arti dari tulisan tersebut dikarenakan pembaca tidak
mendengar bagaimana tulisan itu bila diucapkan oleh penulisnya. Pengartian
(makna) dari kata-kata tulisan terkadang susah dipahami dikarenakan pembaca
kurang bisa menerka intonasi dan nada suara penulis saat mengucapkan tulisan
itu.
Sumber
Referensi
Wikipedia. “Texting”. 29 Mei 2018. https://en.wikipedia.org/wiki/Text_messaging
Nama Kelompok :
Anggi Prasetya N
10516860
Fathimah Atiyyah Kautsari
1256688
Meisita Karima Dewi
14516355
Sitti Srie Lathifa Rekozar
17516116
Kelas : 2PA15