Senin, 28 Oktober 2019

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


Aplikasi Virtual Therapy Apiphobia
CONTOH APLIKASI
Virtual Therapy Apiphobia
TUJUAN
Mengurangi ketakutan dan keresahan terhadap phobia binatang lebah dengan menggunakan metode exposure dan flooding dalam cognitive behavior therapy.
BATASAN
Sistem ini hanya dapat melakukan metode exposure dan flooding dalam cognitive behavior therapy untuk apiphobia melalui virtual reality.
KONTROL
CPU, Virtual reality.
INPUT
Animasi, suara, dan simulasi 4 dimensi
PROSES
User diperlihatkan gambar berupa animasi suara, dan stimulasi 4 dimensi untuk animasi binatang lebah dan sistem menerima respon dari user / client.
OUTPUT
Chromatography data dan hasil data secara deskriptif.
UMPAN BALIK
Pembaharuan data user dan database binatang lebah.

Anggota Kelompok : 1. Fathimah Atiyyah Kautsari           (12516688)
                                   2. Fuad Hababa                                 (14514400)
                                   3. Sitti Srie Lathifa Rekozar              (17516116)
Dosen Pengampu    : Dr. Ira Puspitawati, Msi.psikolog

Sabtu, 28 September 2019

Sistem Informasi Psikologi

Sistem Self Improvement Bagi Seseorang Yang Ingin Menyerah

System
Element
Goals
Input
Processing Element
Output
Sistem Self Improvement Bagi Seseorang Yang Ingin Menyerah
Jangan Menyerah
Mulai kembali kehidupan dengan rencana yang tepat. Mungkin rencana kita sebelumnya sudah gagal, namun bukan berarti beribu-ribu rencana lainnya akan membawa kita pada kegagalan yang sama. Gagal itu hal yang biasa, hal yang sangat wajar. Kalau orang tidak pernah gagal itu namanya tidak pernah mencoba atau tidak mengusahakan apapun di dalam kehidupannya.  Coba sekarang bangkit dari keterpurukan dan mulai kehidupan kita kembali dengan rencana-rencana yang baru. Jika kita berhadapan dengan tugas atau permasalahan yang begitu berat, coba bagi tugas atau penyelesaian masalah tersebut ke dalam beberapa langkah yang dapat kita kelola.

Ketika kita membuat langkah penyelesaian yang terukur, kita akan lebih mudah untuk meninjau sejauh mana posisi kita dengan tujuan yang diharapkan.
Melakukan self improvement
akan membawa kita pada berbagai peluang baru di dalam kehidupan. Self improvement akan membuka pintu-pintu baru yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka bagi kita.
Melakukan self improvement
Juga membantu kita menjadi versi terbaik dari diri sendiri, juga akan membuat kita merasa nyaman dalam menjalani kehidupan sesungguhnya. Kita tidak akan merasa iri dengan pencapaian yang dimiliki oleh orang lain, namun kita akan berfokus pada apa yang kita miliki sekarang dan apa yang ingin kita raih di masa depan.
Self improvement juga dapat membantu kita dalam meningkatkan harga diri ke tingkat yang lebih baru.

Menyadari kekuatan dan kekurangan diri.
Sadari apa yang menjadi kekuatan dan kekurangan kita dalam situasi apapun. Memiliki kesadaran diri yang kuat akan membantu kita untuk bisa menghadapi segala permasalahan dan tantangan apapun di dalam hidup.

Masalah kecil atau besar, tantangan sulit ataupun ringan, semuanya tidak akan menjadi masalah bagi kita.

Luangkan waktu untuk mengevaluasi kembali tujuan hidup kita.
Ada saat dimana kita merasa menggebu-gebu dengan tujuan hidup yang kita miliki. Namun, ada juga saat dimana kita merasa bahwa apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia, atau kita merasa bahwa perjuangan kita tidak akan bisa membawa kita menuju tujuan yang diharapkan.
Carilah seorang mentor yang terpercaya, seseorang yang kita hargai dan kita yakini bahwa dia dapat membantu kita dalam meraih tujuan yang diharapkan. Ajak mereka untuk membantu kita dalam mengevaluasi kembali tujuan yang telah dibuat dan membantu kita agar tetap fokus pada tugas-tugas yang ingin diselesaikan.

Dengan begitu kita mampu kembali dan memenuhi tujuan hidup kita dengan lebih fokus, terarah dan memilki semangat penuh untuk memenuhi tujuan hidup tersebut.

Mencari inspirasi. 
Kita perlu memiliki penyemangat lain yang bisa menggairahkan hidup kita dalam jangka panjang yaitu, inspirasi. Inspirasi bisa kita dapatkan dari lingkungan positif, seminar – seminar, workshop, ataupun memiliki kegiatan sosial sehingga mempertemukan kita dengan orang lain yang memiliki pengalaman berbeda – beda dalam kehidupan ini. Dan hal tersebut dapat menginspirasi kita dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.

Melalui inspirasi, kita akan memiliki alasan mengapa kita perlu melakukan hal-hal yang sedang kita lakukan sekarang dan mengapa kita perlu mengejar tujuan hidup yang kita harapkan. Adanya inspirasi yang kuat sama saja seperti memiliki alasan yang kuat untuk terus maju ke depan dan melupakan rasa ingin menyerah.

Kelilingi diri kita dengan orang - orang yang positif.
Salah satu hal yang membuat kita terus bersemangat dan termotivasi adalah mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang membawa pengaruh positif. Itulah mengapa kita perlu menghindari individu toxic yang memberikan pengaruh buruk pada hidup kita karena orang-orang seperti itu hanya akan membuat kita semakin yakin untuk menyerah.
Berada di sekitar orang-orang yang positif akan membantu kita untuk terus maju dan semakin bersemangat dalam mengejar tujuan hidup yang ada. Setiap kali kita ingin menyerah, mereka akan berusaha untuk memotivasi dan menginspirasi kita kembali. Selalu ada hal-hal yang membuat kita bersemangat dan bersyukur.

Tentukan waktu dan segera implementasikan.
Semua rencana yang sudah kita buat hanya akan sia-sia jika kita tidak segera mengimplementasikannya. Mulailah untuk mengerjakannya dan satu-satunya cara untuk memulai adalah dengan bertindak sekarang juga, bukan besok, ataupun lusa. Lihat kalender kita dan buat deadline kita sendiri agar semua agenda dapat diselesaikan tepat waktu.
Dengan begitu kita tidak menunda – nunda apa yang seharusnya memang segera dikerjakan. Kita mempunyai lebih banyak waktu untuk mencapai tujuan, kita juga akan mendapatkan kepuasan batin tersendiri karena bisa menikmati proses dalam mencapai tujuan,  dan merasa lebih bisa menghargai diri sendiri karena telah berusaha sebisa mungkin dengan kemampuan yang ada.

Anggota Kelompok : 1. Fathimah Atiyyah Kautsari           (12516688)
                                   2. Fuad Hababa                                 (14514400)
                                   3. Sitti Srie Lathifa Rekozar             (17516116)
Dosen Pengampu    : Dr. Ira Puspitawati, Msi.psikolog

Kamis, 26 September 2019

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


1.        Definisi Sistem
       Menurut Djojodihardjo (1984) sistem merupakan gabungan obyek yang memiliki hubungan secara fungsi dan hubungan antara setiap ciri obyek, secara keseluruhan menjadi suatu kesatuan yang berfungsi.
       Menurut Anggraeni & Irviani (2017) suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
       Rukun & Hayadi (2018) mengungkapkan bahwa kata sistem mengandung arti sebagai kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya.
       Berdasarkan definisi ketiga tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa sistem mengandung arti sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu, sehingga secara keseluruhan menjadi suatu kesatuan yang berfungsi.

2.        Definisi Informasi
       Menurut Gordon (1991) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
       Cushing (2000) menyatakan bahwa infromasi merupakan suatu hal yang menunjukkan hasil suatu proses pengolahan data. Hasil pengolahan data tersebut terorganisir dan mempunyai manfaat atau berguna bagi penerimanya.
       Menurut Anggraeni & Irviani (2017) informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima.
       Berdasarkan definisi dari ketiga tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diorganisasikan menjadi sebuah bentuk sehingga mempunyai arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

3.        Definisi Psikologi
       Bruno (1987) mengatakan bahwa psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai roh. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai kehidupan mental. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku organisme.
       Menurut Dakir (1993) psikologi adalah ilmu yang membahas tentang tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
       Menurut Syah (2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
       Berdasarkan definisi dari ketiga tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi merupakan ilmu yang menyelidiki tentang roh, kehidupan mental, dan tingkah laku terbuka maupun tertutup, selaku individu atau kelompok  dalam organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.

4.        Definisi Sistem Informasi Psikologi
       Sistem informasi psikologi adalah himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir dalam ilmu psikologi yang saling berinteraksi, saling bergantung, dan menjadikan himpunan tersebut sebagai data yang telah diorganisasikan menjadi sebuah bentuk sehingga mempunyai arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.


Daftar Pustaka

Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Bruno, F. (1987). Mengatasi depresi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Cushing, B. E. (2000). Accounting information system and business organization terjemahan edisi – 3 Ruchyat Kosasih. Jakarta : Erlangga
Dakir. (1993). Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Djojodihardjo, Harijono. (1984). Pengantar sistem komputer. Bandung: Erlangga.
Gordon, Davis. (1991). Kerangka dasar sistem informasi manajemen bagian I pengantar. Jakrta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Rukun, K, & Hayadi, B. H. (2018). Sistem informasi berbasis expert system. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Syah, Muhibbin. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Disusun Oleh :

Anggota Kelompok : 1. Fathimah Atiyyah Kautsari     (12516688)
                                   2. Fuad Hababa                           (14514400)
                                   3. Sitti Srie Lathifa Rekozar        (17516116)










Kamis, 31 Mei 2018

Psikologi & Teknologi Internet


Texting


Pesan teks, atau SMS, adalah tindakan menulis dan mengirim pesan elektronik, biasanya terdiri dari karakter alfabetik dan numerik, antara dua atau lebih pengguna ponsel, tablet, desktop / laptop, atau perangkat lain. Pesan teks dapat dikirim melalui jaringan seluler, atau mungkin juga dikirim melalui koneksi Internet.
Istilah awalnya merujuk pada pesan yang dikirim menggunakan Layanan Pesan Singkat (SMS). Ini telah berkembang di luar teks alfanumerik untuk memasukkan pesan multimedia (dikenal sebagai MMS) yang berisi gambar digital, video, dan konten suara, serta ideogram yang dikenal sebagai emoji (wajah bahagia, wajah sedih, dan ikon lainnya).
Terlepas dari berkurangnya kualitas penginderaan komunikasi teks, seharusnya tidak diremehkan sebagai bentuk kuat dari ekspresi diri dan hubungan antarpribadi. E-mail, obrolan, pesan instan, SMS, dan blog terus menjadi bentuk interaksi sosial yang paling umum untuk alasan di luar kemudahan penggunaan dan biaya rendah dibandingkan dengan alat multimedia. Menggambar pada kemampuan kognitif yang berbeda dari berbicara dan mendengarkan, mengetik pikiran seseorang dan membaca orang lain adalah cara unik untuk menghadirkan identitas seseorang, merasakan identitas rekan online seseorang, dan menjalin hubungan. Hubungan e-mail secara khusus telah berevolusi menjadi bentuk komunikasi yang sangat kompleks dan berbasis teks - dengan obrolan atau hubungan IM yang mendekati kerumitan itu.

Effek Bahasa
Tombol telepon kecil dan kecepatan pertukaran pesan teks yang khas telah menyebabkan sejumlah singkatan ejaan: seperti dalam frasa "txt msg", "u" (singkatan untuk "Anda"), "HMU", atau penggunaan CamelCase, seperti seperti dalam "ThisIsVeryLame". Untuk menghindari panjang pesan yang lebih terbatas diperbolehkan ketika menggunakan huruf Cyrillic atau Yunani, penutur bahasa yang ditulis dalam alfabet tersebut sering menggunakan abjad Latin untuk bahasa mereka sendiri. Dalam bahasa tertentu yang menggunakan tanda diakritik, seperti Polandia, teknologi SMS menciptakan varian bahasa tertulis baru: karakter yang biasanya ditulis dengan tanda diakritik (misalnya, ą, ę, ś, ż dalam bahasa Polandia) sekarang sedang ditulis tanpa mereka (sebagai , e, s, z) untuk mengaktifkan menggunakan ponsel tanpa skrip Polandia atau untuk menghemat ruang dalam pesan Unicode. Secara historis, bahasa ini dikembangkan dari tulisan cepat yang digunakan dalam sistem papan buletin dan kemudian di ruang obrolan Internet, di mana pengguna akan menyingkat beberapa kata untuk memungkinkan respons diketik lebih cepat, meskipun jumlah waktu yang dihemat sering tidak penting. Namun, ini menjadi lebih jelas dalam SMS, di mana pengguna ponsel memiliki keyboard numerik (dengan ponsel yang lebih tua) atau keyboard QWERTY kecil (untuk smartphone era 2010), sehingga diperlukan lebih banyak upaya untuk mengetikkan setiap karakter, dan ada kadang-kadang membatasi jumlah karakter yang dapat dikirim.


Perangkat lunak teks prediktif, yang mencoba menebak kata (Tegic's T9 dan juga iTap) atau huruf (LetterWise dari Eatoni) mengurangi kerja input yang memakan waktu. Ini membuat singkatan tidak hanya kurang penting, tetapi lebih lambat untuk mengetik daripada kata-kata biasa yang ada dalam kamus perangkat lunak. Namun, itu membuat pesan lebih panjang, sering membutuhkan pesan teks untuk dikirim dalam beberapa bagian dan, oleh karena itu, biaya lebih untuk dikirim. Penggunaan pesan teks telah mengubah cara orang berbicara dan menulis esai, beberapa percaya bahwa itu berbahaya. Anak-anak hari ini menerima ponsel pada usia semuda delapan tahun; lebih dari 35 persen anak-anak di kelas dua dan tiga memiliki telepon seluler mereka sendiri. Karena itu, bahasa SMS diintegrasikan ke dalam cara berpikir para siswa dari usia yang lebih awal dari sebelumnya.
Texting bisa menjadi alat komunikasi yang baik apabila maksud dari tulisan yang ditulis bisa tersampaikan ke pembacanya. Namun terkadang pembaca salah mengartikan arti dari tulisan tersebut dikarenakan pembaca tidak mendengar bagaimana tulisan itu bila diucapkan oleh penulisnya. Pengartian (makna) dari kata-kata tulisan terkadang susah dipahami dikarenakan pembaca kurang bisa menerka intonasi dan nada suara penulis saat mengucapkan tulisan itu.

Pendapat Anggota Kelompok

Anggi Prasetya N.
Texting adalah pembicaraan tidak langsung yang dilakukan melalui tulisan dengan berbagai media. Texting sebenarnya dapat diterapkan pada setiap bentuk komunikasi teks, misalnya email atau sms. Namun, sekarang umumnya texting hanya berlaku untuk layanan pesan singkat melalui telepon seluler. Texting beberapa tahun lalu sempat menikmati pertumbuhan fenomenal, terutama di kalangan orang muda. Beberapa fasilitas pelayanan mahasiswa juga berusaha memanfaatkan ini, misalnya mengirimkan pemeberitahuan perpustakaan atau keterlambatan pengembalian buku, lewat pesan teks kepada telepon seluler mahasiswa. Saat ini texting banyak digunakan melalui media online sehingga tidak perlu lagi memikirkan biaya yang dikeluarkan saat mengirim pesan dengan menyingkat kata-kata.

Fathimah Atiyyah Kautsari
Texting adalah tindakan untuk menulis dan mengirim pesan secara elektronik dan digunakan untuk komunikasi sehari – hari. Pada generasi jaman sekarang seseorang tidak bisa terlepas dari texting yang sudah menjadi kegiatan sehari – hari untuk berkomunikasi dengan orang lain, entah dalam mengkomunikasikan suatu hal yang penting seperti tugas dan pekerjaan kantor atau sekedar bercanda gurau dengan teman. Namun saat ini orang lebih memilih untuk berkomunikasi melalui texting dibandingkan dengan komunikasi secara langsung, padahal komunikasi secara langsung adalah cara untuk menyingkirkan kesalahpahaman yang sering terjadi jika seseorang berkomunikasi secara texting atau tidak langsung. Texting bisa juga disebut dengan komunikasi tidak langsung,dan hal ini sering kali mennyebabkan kesalahpahaman dan bahkan bisa berujung dalam pertengkaran dikarenakan pada saat mengirim pesan atau texting kita (pembaca) tidak dapat mengetahui kondisi fisik dan psikis penulis serta tidak dapat menerka intonasi suara pada saat penulis mengirim pesan tersebut.



Meisita Karima D.
Menurut saya pribadi texting merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan dari semua orang, bahkan sudah menjadi komunikasi yang rutin, mengapa dikatakan rutin, karena dengan via texting orang lebih dipermudah untuk melakukan komunikasi entah itu memberikan informasi atau sekedar berbasa basi tanpa harus menunggu bertemu dengan orang yang dituju, jauh lebih canggih dibanding harus menunggu sampai bertemu dengan orang yang dikehendaki, dari zaman berganti zaman texting mulai berkembang, dari yang awalnya hanya bisa menulis huruf, akhirnya muncul fitur emoticon yang bisa mengekspresikan kata kata yang ingin disampaikan,  namun disamping kecanggihan dan kemudahan yang diberikan, texting juga memiliki kekurangan, yaitu sering terjadinya kesalah fahaman dalam memahami dan mengartikan kata-kata yang di berikan, texting memang mempermudah dalam berkomunikasi namun texting tidak bisa mengekspresikan keseluruhan apa yang kita rasakan pada orang lain, terkadang karena menggunakan texting seorang yang memiliki pasangan terpicu untuk bertengkar karena kesalah fahaman memahami arti dari pesan itu, maka dari itu secanggih atau sebaik apapun teknologi, sosialisasi dan komunikasi secara langsung tetap dan sangat dibutuhkan, teknologi hanya sekedar penunjang dalam kehidupan manusia.


Sitti Srie Lathifa R.
            Texting adalah sebuah salah satu komunikasi yang berupa tulisan yang digunakan sejak zaman dahulu hingga zaman modern saat ini. Saat zaman dahulu texting berupa surat yang sampai ke tempat tujuan lama dan menunggu balasannya dengan jangka waktu yang lama (seperti seminggu, sebulan, dll), zaman modern ini texting merupakan surat instan (SMS, Whatsapp, Line, dll) di mana kita tidak perlu menunggu balasannya terlalu lama. Dengan menunggunakan texting kita bisa menuliskan semua yang ingin kita sampaikan tanpa dicelah oleh orang yang kita ajak komunikasi. Tetapi dalam texting kita kurang bisa menangkap maksud dari kata yang ditulis. Seperti kata “Ok”, saat penulis membalasnya dengan perasaan gembira, tapi pembaca mengira itu dibalas dengan perasaan bodo amat dan itu bisa menimbulkan kesalah fahaman antara penulis dan pembacanya. Jadi, walaupun texting berguna untuk komunikasi, tetapi komunikasi secara langsung sangat diperlukan untuk menghindari kesalah fahaman.

Kesimpulan
Texting adalah pembicaraan tidak langsung yang dilakukan melalui tulisan dengan berbagai media dan dapat mempermudah seseorang untuk berkomunikasi sehari – hari, namun terkadang pembaca salah mengartikan arti dari tulisan tersebut dikarenakan pembaca tidak mendengar bagaimana tulisan itu bila diucapkan oleh penulisnya. Pengartian (makna) dari kata-kata tulisan terkadang susah dipahami dikarenakan pembaca kurang bisa menerka intonasi dan nada suara penulis saat mengucapkan tulisan itu.






Sumber Referensi
Suler, John. “The basic psychological features in cyberspace”. 29 Mei 2018. http://users.rider.edu/~suler/psycyber/basicfeat.html
Wikipedia. “Texting”. 29 Mei 2018. https://en.wikipedia.org/wiki/Text_messaging

Nama Kelompok :
Anggi Prasetya N
10516860

Fathimah Atiyyah Kautsari
1256688

Meisita Karima Dewi
14516355

Sitti Srie Lathifa Rekozar
17516116

Kelas : 2PA15








Kamis, 12 April 2018

Psikologi & Teknologi Internet

Online Personality



Meskipun identitas digital kita terpecah, penelitian menunjukkan bahwa berbagai kepribadian online kita mengarah kembali ke kepribadian yang sama, kepribadian kita menentukan kita. Tetapi seberapa benar ini untuk kepribadian digital kita? Apakah  diri kita dionline sama seperti offline? Pada masa-masa awal internet, mungkin aman untuk mengasumsikan bahwa perilaku online kita tidak mengungkapkan banyak tentang personal dunia nyata kita. Gagasan ini dipopulerkan oleh "di internet, tidak ada yang tahu Anda anjing" judul kartun New Yorker yang terkenal.

Ketika internet menjadi terkenal dalam hidup kita, kita tidak mau disebutkan namanya dan juga keinginan untuk menutupi identitas nyata kita secara online. Memang aktivitas online tidak lagi terpisah dari kehidupan nyata kita, tetapi merupakan bagian integral dari itu. Menurut Ofcom, orang dewasa Inggris kini menghabiskan lebih dari 20 jam seminggu online: dua kali lipat 10 tahun yang lalu. Metrik serupa telah dilaporkan untuk AS, dengan bagian terbesar waktu online (sekitar 30%) dikhususkan untuk jejaring sosial.


Seperti dalam acara reality TV, lebih sulit untuk memalsukannya secara online ketika Anda sedang diamati untuk jangka waktu yang lebih lama. Sebaliknya, penipuan yang disengaja dan manajemen kesan relatif mudah selama interaksi jangka pendek, seperti wawancara kerja, kencan pertama dan pesta makan malam. Kita semua memiliki jendela untuk menampilkan sisi terang dari kepribadian kita dan mengikuti etika sosial, tetapi apa yang terjadi ketika sebagian besar dari kehidupan kita disiarkan?

Meskipun kita lebih dari sekadar sejarah peramban kitaadalah layak bahwa penelusuran web dan kunjungan laman web, email, dan aktivitas jaringan sosial kita mengandung jejak kepribadian kita. Sebelum era digital, identitas, gaya, dan nilai-nilai kita terutama terungkap oleh harta benda kita, yang oleh para psikolog digambarkan sebagai diri kita yang diperluas. Tetapi kesimpulan manusia diperlukan untuk menerjemahkan sinyal-sinyal ini ke dalam profil kepribadian.
Saat ini, banyak harta berharga kita telah dihilangkan materi. Sebagai Russell W Belk, seorang psikolog konsumen terkemuka di Universitas York Kanada, mencatat: "Informasi kita, komunikasi, foto, video, musik, perhitungan, pesan, kata-kata tertulis, dan data sekarang sebagian besar tidak terlihat dan tidak material sampai kita memilih untuk memanggil mereka. Mereka terdiri dari aliran elektronik dari satu dan nol yang dapat disimpan secara lokal atau dalam beberapa awan yang sulit dibayangkan. ”
Namun dalam istilah psikologis, tidak ada perbedaan antara makna dari artefak digital yang diremehkan dan kepemilikan fisik kita - keduanya membantu kita mengekspresikan aspek penting dari identitas kita kepada orang lain dan klaim identitas ini menyediakan unsur inti dari reputasi digital kita. Banyak penelitian ilmiah telah menyoroti portabilitas analog diri kita ke dunia digital. Tema umum dari studi ini adalah bahwa meskipun internet mungkin telah menyediakan pelarian dari kehidupan sehari-hari, kebanyakan menirunya.
Yang paling menonjol, pola khas aktivitas media sosial kita dapat diprediksi secara akurat dengan skor pada tes kepribadian yang valid secara ilmiah. Penelitian ini adalah produk Pusat Psikometrik Cambridge, yang dipimpin oleh Dr Michal Kosinski (sekarang di Stanford). Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa "like" di Facebook mencerminkan seberapa ekstrovert, intelektual, dan bijaksana kita. Tweet pertambangan mengungkapkan bagaimana orang-orang yang ekstrover dan stabil secara emosional. Ini dapat dilakukan dengan menganalisis konten tweets (kepribadian memprediksi kata-kata apa yang lebih mungkin Anda gunakan) serta jumlah tweet dan pengikut yang dimiliki orang. Twitter juga dapat digunakan untuk menyimpulkan karakteristik kepribadian sisi gelap, seperti bagaimana orang machiavellian, psikopat atau narsistik.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa preferensi media dan pembelian online kita juga mencerminkan unsur kepribadian kita. Dengan demikian algoritma yang dihasilkan komputer mungkin tidak hanya memprediksi apa yang akan Anda tonton di Netflix, mendengarkan di Spotify, atau membeli di Amazon - yang juga dapat menjelaskan mengapa. Penelitian kita sendiri telah menyoroti banyak hubungan antara kepribadian dan preferensi yang dilaporkan dan aktualartistik dan musik. Tidak mengherankan, penelitian juga mengidentifikasi hubungan antara konsumsi pornografi online dan fitur kepribadian impulsif / obsesif.



William James, bapak psikologi Amerika, pernah menyatakan bahwa kita memiliki banyak kepribadian seperti jumlah situasi yang kita hadapi. Meskipun identitas digital kita mungkin terpecah, nampak jelas bahwa berbagai personal online kita adalah semua digital dari persona yang sama, gejala yang berbeda dari inti diri kita yang sama. Kita masih jauh dari pengembangan Shazam untuk jiwa, tetapi semakin kita dapat mengintegrasikan dan mensintesiskan data online kita yang terpisah, semakin lengkap gambaran kita tentang diri kita.
Bisnis jelas akan mendapat manfaat dari memanfaatkan data ini dan algoritme terkait untuk memahaminya. Sampai pada tingkat di mana mereka dapat mengatasi hambatan etika dan hukum - mungkin dengan memungkinkan konsumen untuk ikut serta secara sadar dan transparan - mereka akan dapat bergerak melampaui alat pemasaran terprogram yang memprediksi perilaku masa depan ke alat psikologis yang lebih dalam yang dapat menjelaskan dan memahaminya . Ini mungkin tidak hanya memungkinkan mereka untuk mempersonalisasikan dan mengatur produk dan layanan secara lebih efektif, tetapi juga mendidik individu tentang kepribadian mereka sendiri dan mungkin bahkan membantu mereka menjadi konsumen yang lebih pintar dan lebih bahagia.






Sumber Referensi

Nama Kelompok :
Anggi Prasetya N
10516860
Fathimah Atiyyah Kautsari
1256688
Meisita Karima Dewi
14516355
Sitti Srie Lathifa Rekozar
17516116

Kelas : 2PA15